Koperasi
menjadi Pengerak Ekonomi Nelayan
“koperasi Mina sunitra
mampu mengerakan ekonomi nelayan dan
menjadi mitra bagi masyarakat pesisir Di kabupaten indramayu”
Sejarah
indonesia mengatakan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa pelaut, hal ini menjadi logis ketika
jumlah panjang lautan
indonesia mencapai lebih
dari 500 kilometer dengan garis pantai terpanjang ke
3 di Dunia, maka tak heran jika banyak
nelayan asing yang ingin menguasai laut indonesia, namun nelayan indonesia
identik dengan kemiskinan, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi
kekayaan laut yang melimpah. Seperti halnya di kabupaten Indramayu, kabupaten
yang memiliki garis pantai yang luas
dari mulai perbatasan kabupaten cirebon dan paerbatasan dengan kabupaten
subang yang sering kita dengar dengan istilah PANTURA (pantai laut utara). kisah awal berdirinya
koperasi adalah upaya nelayan
dan penduduk pantai indramayu
dalam meningkatkan roda ekonomi melalui lembaga ekonomi koperasi, maka
didirikanlah koperasi, pada tahun 1953 dengan
nama “ Saya Sumitra” atau
sekarang dikenal dengan
nama koperasi Perikanan Indonesia, terbentuknya koperasi menjadi secercah harapan perbaikan ekonomi bagi
nelayan di indramayu. Kata Sumitra konon
berasal dari bahasa Jawa
kuno dengan dua suku kata yang
digabungkan yaitu “Saya dan sumitra yang artinya adalah nelayan, kegiatan usaha koperasi
ini adalah bidang perikanan yaitu pengadaan sarana nelayan, jasa keuangan bagi nelayan dan pengelolaan tempat penjualan ikan ( TPI )
pada tahun 1978 bersamaan dengan
terbentunya kepengurusan baru periode ke-2 Pemerintah mengeluarkan suatu
kebijaksanaan di Bidang Perkoperasian yang di tuangkan dalam Inpres Nomor 2
tahun 1978 tentang Badan Usaha Unit Desa/Koperasi Unit Desa (BUUD/KUD).
Dengan berdasarkan
kebijaksanaan tersebut, pengurus mengadakan perubahan anggaran dasar dan
mengganti nama Koperasi Perikanan Laut “Saya Sumitra” menjadi Koperasi Unit
Desa “Mina Sumitra”. Dalam anggaran dasar yang baru itu, ditetapkan pula
bahwa wilayah kerja KUD “Mina Sumitra” mencangkup 16 wilayah kerja yang
terdiri dari 2 kelurahan dan 14 Desa. Sejarah panjang dan proses perkembangan yang pasang
surut akibat dari berbagai kebijakan pemerintah tak membuat koperasi ini bubar namun
sejarah dijadikan acuan.
Dengan pengalaman
dalam pengelolaan koperasi dimasa yang akan datang , usaha untuk
meningkatkan kemampuan koperasi perikanan laut ini terus ditingkatkan kerjasama
usaha dan pengembangan jaringan pemasaran terus di galakan, perbaikan manajemen
organisasi terus dioptimalkan, jajaran
pengurus koperasi yang dikomandani oleh bapak Ono Surono telah membuat kejuatan besar dalam
mengembangkan amanat nelayan, dalam bidang pengembangan usaha koperasi telah
memiliki toko tersendiri dengan
nama Toko Mutiara Teknik dengan menyediakan Peralatan Kapal Nelayan berupa Sparepart
Mesin Kapal, Jaring dan Tambang, Alat-Alat Freezer, dll hal ini bertujuan untuk mempermudah
dalam memenuhi kebutuhan anggota.
Hasil kerja keras tidak sia sia koperasi yang di komandani oleh bapak Ono Surono beserta jajaran pengurus Koperasi lainya, mampu menjadikan untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan anggota. Hasil kerja keras tidak sia sia koperasi yang di komandani oleh bapak Ono Surono beserta jajaran pengurus Koperasi lainya, mampu menjadikan
Hasil kerja keras tidak sia sia koperasi yang di komandani oleh bapak Ono Surono beserta jajaran pengurus Koperasi lainya, mampu menjadikan untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan anggota. Hasil kerja keras tidak sia sia koperasi yang di komandani oleh bapak Ono Surono beserta jajaran pengurus Koperasi lainya, mampu menjadikan
koperasi mina sumitra menjadi
koperasi skala besar untuk
Jawa Barat dari data pengolahan
koperasi pada penilaian koperasi skala
besar tahun 2013, koperasi mina sumitra kabupaten Indramayu mencatat sebagai
koperasi masuk jajaran 4 besar dari
kriteria penialain modal sendiri
yang mencapai 25, 6 milyard, performa
keuangan koperasi yang sangat baik ini menjadikan koperasi dapat dengan
leluasa meningkatkan unit usaha koperasi
yang diharapkan dapat mendongkrak pendapatan koperasi dimasa yang akan datan.
Sisa hasil usaha koperasi tahun buku 2013- 2014 mencapai
2, 1 milayrd, perkembangan SHU koperasi tak lepas dari banyaknya bidang usaha
yang dimiliki koperasi, koperasi mengelola berbagai unit usaha yang bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan
kepada anggota diantaranya
koperasi mengelola Unit pelelangan ikan, Unit Toko yang menyediakan keperluan
perlengkapan nelayan, serta unit
perkreditan yang dibutuhkan oleh nelayan, dan untuk selengkapnya kami sajikan tabel unit usaha koperasi sebagai berikut :
Tabel
Unit usaha
koperasi
No
|
Bidang Usaha
|
Keterangan
|
1
|
Usaha Simpan Pinajam dan Jasa
Perkreditan
|
·
Kredit
Modal Kerja Nelayan
·
Kredit
Pembiayaan Perbekalan (Solar)
·
Kredit
Khusus Bakul Ikan
·
Kredit
Umum (Konsumtif)
·
Kredit
Modal Kerja;
·
Kredit
Khusus Anggota;
·
Kredit
Jaring;
·
Kredit
Modal Kerja Pesangon
|
2
|
Pelayanan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
|
|
3
|
Usaha Penyediaan Trais/ keranjang Ikan.
|
|
4
|
Usaha Perdagangan Perbekalan Melaut Nelayan
|
·
Unit
Usaha SPBN sebagai pemasok BBM bagi para Nelayan/ Anggota
·
Unit
Usaha Perdagangan Es Balok sebagai pemasok es balok bagi anggota
·
Unit
Waserda sebagai pemasok bahan sembako bagi anggota
·
Unit
BAP ( Barang Alat Penangkapan ) sebagai Pemasok Spare Part dan Alat Tangkap
|
Menuru ketua koperasi mina sumitra Ono Surono
unit usaha koperasi memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi
pengembangan keuangan koperasi, karena
ke empat sector bidang usaha ini adalah usaha
andalan koperasi yang dibutuhkan oleh nelayan.